Wednesday 29 January 2014

flying without wings - westlife.

For me, this song is immortal, everlasting song I ever knew. Ngga cuma dari penyanyinya yg keceh-keceh, tapi ya meaning dari lagu ini sendiri tuh ternyata daleeeeeem banget. Lagu ini kan ngeheitz banget yaa jamannya gue SD entah kelas dua atau tiga SD kalo ngga salah. Waktu itu yaa gue mah sebagai anak SD yg polos cuma ngerti nyanyi-nyanyi aja, sekarang, sebenernya semenjak SMP atau SMA gitu semenjak ngerti bahasa inggris dikit-dikit, baru sadar kalo arti lagu ini tuh dalem banget yaaaa :’)
Let’s check the lyrics, in case kalian lupa gitu kan.
Everybody’s looking for a something
One thing that makes it all complete
You’ll find it in the strangest places
Places you never knew it could be

Some find it in the face of their children
Some find it in their lover’s eyes
Who can deny the joy it brings
When you’ve found that special thing
You’re flying without wings

Some find it sharing every morning
Some in their solitary lives
You’ll find it in the words of others
A simple line can make you laugh or cry

You’ll find it in the deepest friendship
The kind you cherish all your life
And when you know how much it means
You’ve found that special thing
You’re flying without wings

So, impossible as it may seem
You’ve got to fight for every dream
‘Cause who’s to know which one you let go
Would have made you complete

Well, for me it’s waking up beside you
To watch the sunrise on your face
To know that I can say I love you
At any given time or place
It’s little things that only I know
Those are the things that make you mine
And it’s like flying without wings
‘Cause you’re my special thing
I’m flying without wings

And you’re the place my life begins
And you’ll be where it ends

I’m flying without wings
And that’s the joy you bring
I’m flying without wings
So, while read the lyrics, this song is start playing in your head, right? May I say, the first person who came to your mind when you see ‘you’ in this song is the most important person for you right now? Well, now tell me, what in this life would make you flying without wings? :)

Monday 13 January 2014

Korelasi.

Bukan, ini bukan tulisan tentang materi korelasi yang jadi salah satu cabang dari ilmu statistika. Ini tentang kamu, kopi, dan hujan.
Hujan, kopi, dan kamu. Entah bagaimana ketiga hal tersebut bisa berkaitan begitu eratnya. Seperti sebuah korelasi dengan nilai KK sama dengan positif satu yang berarti kaitan ketiganya positif sempurna.
Hujan? Ah, begitu banyak tulisan tentang hujan, begitu banyak memori yang tercipta dari munculnya hujan, begitu banyak rindu yang malu menampakan diri saat datangnya hujan. Dusta jika aku katakan hujan selalu tentang kamu, setiap tetes hujan pernah memiliki ceritanya sendiri, memiliki nyawanya sendiri sehingga mampu membangkitkan kenangan akan setiap orang yang pernah menikmati hujan bersamaku. Tapi menikmati hujan bersamamu, entah bagaimana, tidak sama dengan mereka. Bersama mereka aku hanya memiliki memori, berbeda dengan saat bersamamu yang membuatku tidak hanya menyimpan memori itu di otak, tapi juga di hati. Ya, kamu telah mengajariku bagaimana menikmati hujan, bagaimana caranya dapat berjalan tetap tenang walaupun setiap tetes hujan mulai membasahi pakaianku, bagaimana tetap menciptakan cerita dan tawa saat kita berteduh dan hujan tak kunjung reda, serta kamu mengajariku bagaimana cara merindukanmu saat suara tetes hujan mulai terdengar di kejauhan. Tak jarang pula, hujan membawa kita menikmati hawa dingin, berteduh di warung kopi sederhana dengan dua cangkir kopi dan cerita tanpa henti.
Kopi hitam hangat dan torabika cappuccino dingin, kopi pertama kita, ingat? Saat kamu dan aku bercerita tentang sedikit hal di sudut kampus sembari melewati senja dan tanpa sadar waktu memaksaku untuk pulang, ketika ternyata hari sudah larut dan kopi kita sudah habis. Semenjak hari itu, aku meresmikan kamu menjadi partner ngopi cantik ku, begitu pula kamu. Beberapa kali sesudahnya, ajakan “ngopi yuk” menjadi semacam kode ketika ada hal yang ingin diceritakan antara kita. Aku dari dulu suka kopi, aku menikmati setiap sesap dan teguk kopi yang aku minum. Sebelum kamu, aku menikmati semuanya sendiri, secangkir kopi, sebuah novel, serta alunan musik ringan aku sangka cukup menemaniku menikmati waktu. Ternyata aku salah, ternyata aku bisa menikmati kopi lebih dari itu. Denganmu, setiap sesap kopi yang kuhirup memiliki aromanya sendiri, setiap teguk memiliki ceritanya sendiri, setiap kecap memiliki tawanya sendiri, serta setiap denting cangkir memiliki memori dan rindunya sendiri.
Belakangan ini hujan tanpa ampun mengguyur kotaku, kotamu, dan kota kita. Tingginya curah hujan dan dinginnya hawa yang muncul saat hujan menyebabkan menikmati kopi menjadi sebuah kewajiban. Dan mungkin ini perasaanku saja, tapi ketiganya memiliki satu makna, rindu. Saat hujan aku rindu kamu, saat menikmati kopi akupun rindu kamu. Bisa kamu bayangkan bagaimana tingginya kadar rinduku saat kedua hal tersebut datang bersamaan? Berlebihan yaa? Yaa, rinduku sedang berlebihan padamu. Maaf, jika efek dari rindu yang berlebihan ini menimbulkan ketidaknyamanan antara kita. Aku hanya ingin segera bertemu kamu, menatap matamu, melihat tawamu, menjitak pelan kepalamu, serta menendang kakimu seperti yang biasa aku lakukan.
Bagaimana? Sudah temukan korelasi yang kumaksud dari ketiga hal tersebut? Ah ya, mungkin perlu kutambahkan satu lagi, korelasi antara hujan, kopi, kamu, dan rindu. Selamat malam, G.