Makepung di Bali,
Bergembira Bersama Kerbau
Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 13.487 pulau sehingga
Indonesia dapat dikatakan sebagai Nusantara. Indonesia dengan ibukota-nya DKI
Jakarta memiliki 33 propinsi dan 98 kota di dalamnya. Banyaknya daerah di
Indonesia ini menyebabkan Indonesia kaya akan budaya yang berbeda-beda antar
daerah. Kebudayaan Indonesia selalu menarik untuk dibahas karena setiap budaya memiliki
ciri khas tersendiri. Pada posting
kali ini saya akan membahas salah satu kebudayaan unik di Indonesia tepatnya
kebudayaan yang berasal dari pulau Bali.
Pulau
Bali memang dikenal karena wisata lautnya yang indah. Banyak wisatawan dari
dalam maupun luar negeri yang berwisata ke pulau Bali. Selain pemandangan
lautnya yang indah, masyarakat Bali juga mempunyai kebudayaan-kebudayaan yang
unik yang bisa membuat para wisatawan betah berlama-lama di pulau Bali. Sebut saja
tari kecak, upacara ngaben dan makepung. Pada posting kali ini saya akan membahas mengenai makepung.
![]() |
Wisata di Bali |
Makepung
atau balap kerbau adalah sebuah kegiatan yang
hampir mirip dengan Karapan Sapi di Madura, hanya saja yang dilombakan adalah
kerbau. Makepung adalah tradisi yang telah lama melekat pada masyarakat
Bali terutama Jembrana.
Asal
Usul Makepung
Awalnya tradisi ini hanyalah permainan para petani yang
dilakukan di sela-sela kegiatan membajak sawah di musim panen. Kala itu, mereka
saling beradu cepat dengan memacu kerbau yang dikaitkan pada sebuah gerobak dan
dikendalikan oleh seorang joki. Berhubung
sapi adalah hewan yang disucikan oleh masyarakat Hindu Bali, maka mereka
memilih menggunakan kerbau sebagai hewan pekerja dan tunggangan. Tradisi makepung
ini sangat populer di Jembrana, di bagian barat Pulau Bali, namun kurang terkenal
di daerah lainnya di Pulau Dewata ini.
Perkembangan
Makepung
Makin lama, kegiatan yang semula iseng itu pun berkembang
dan makin diminati banyak kalangan. Kini, Makepung telah menjadi salah satu
atraksi budaya yang paling menarik dan banyak ditonton oleh wisatawan termasuk
para turis asing. Makepung biasa diselenggarakan pada hari Minggu pada bulan Juli sampai
Oktober setiap tahunnya di Perancak, Negara, Bali. Kerbau jantan dimandikan,
dipasangi aksesoris, dan sapi itu dikendalikan secara berpasangan oleh seorang
joki untuk diadu kecepatannya dengan pasangan kerbau yang lain. Jika ingin ke
daerah Negara, perlu waktu tempuh sekitar 3 jam dari Kuta.
Makepung
![]() |
Makepung |
Lomba
balap kerbau Makepung ini diadakan diantara dua kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari sepuluh hingga dua puluh pasangan kerbau yang akan saling
berlomba. Dua pasang kerbau dari dua kelompok yang berlomba akan beradu cepat
dalam lintasan adu pacu sepanjang kurang lebih 3 kilometer.
Sedikit berbeda dengan pacuan lainnya, dalam makepung start tidak
dilakukan dalam satu garis, melainkan berbeda jarak, misalnya 10 kilometer.
Penentuan pemenangnya pun juga berbeda. Jika peserta yang start di depan mampu
memperjauh jarak ketika finish,
dialah yang menang. Tetapi jika peserta yang start di belakang mampu
memperpendek jarak maka dialah yang menang.
Kerbau dihalau oleh sang joki
dengan menggunakan pemukul yang terbuat dari rotan yang ujungnya terdapat
sebuah paku tajam. Untuk memenangkan pertarungan, tak jarang pantat kerbau
sampai terluka banyak karena pukulan paku dari sang joki tersebut. Hampir
setiap dua minggu sekali diadakan Makepung. Kabupaten Jembrana, tempat
diadakannya balapan kerbau Makepung ini disebut sebagai Bumi Makepung.
Prosesi Makepung
Sehari sebelum diadakannya
Makepung, para peserta dari berbagai daerah di desa-desa yang tersebar di
jembara, datang menuju alun-alun dengan menuntun kerbau atau menggunakan mobil
truk untuk mengangkutnya. Kerbau terbaik telah disiapkan, dengan diberi makanan
dan minuman terbaik yang berfungsi meningkatkan stamina kerbau. Di arena balap,
suasana sangat ramai dengan straksi musik jegong, gamelan khas Bali, dan
orang-orang yang berjualan.
![]() |
Kerbau untuk Makepung |
Pagi harinya, kerbau didandani
dengan aksesoris yang berwarna warni, dan pemilik kerbau memasang sesajen
(banten) di tempat-tempat tertentu seperti di garis start, finish dan beberapa
tikungan yang nantinya akan dilewati. Siang harinya, dimulailah lomba yang
biasanya diikuti hampir 300an pasang kerbau peserta.
Source: http://wilayahindonesia.blogdetik.com/?p=114
http://www.jalanjalanyuk.com/makepung-balap-kerbau-di-bali/
dewatatourism.blogspot.com
indonesiakaya.com
http://www.jalanjalanyuk.com/makepung-balap-kerbau-di-bali/
dewatatourism.blogspot.com
indonesiakaya.com
No comments:
Post a Comment