Tuesday 24 April 2012

Tulisan Softskill PKn 2

Indonesiaku, Indonesiamu juga :)

Pada era modern seperti sekarang, dimana kemajuan teknologi semakin pesat, dimana globalisasi telah mendunia, saat kehidupan didominasi oleh teknologi, ketika dunia maya seolah nyata. Dapat kita lihat dan kita rasakan sendiri bahwa jiwa nasionalisme seolah-olah telah hilang.

Contoh kecil dalam kehidupan sehari-hari, coba tanyakan pada anak kecil, apakah mereka mengetahui lagu-lagu nasional selain Indonesia Raya? Belum tentu. Indonesia Raya pun belum tentu hafal. Tapi coba tanyakan lagu dari Justin Bieber atau band-band Indonesia, pasti mereka akan lancar menyebutkannya. Tahukah mereka nama-nama pahlawan dari masing-masing daerah? Belum tentu, mungkin yang mereka tahu hanyalah Ir. Soekarno dan Bung Hatta. Tanyakan lagi, apakah mereka pernah bermain angklung atau gamelan? Nampaknya belum pernah. Dan coba tanya, kapan terakhir kali mereka memainkan permainan tradisional seperti congklak, bekel, bentengan, petak umpet dll? Mungkin sudah lama  tidak mereka lakukan, tetapi jika bermain PS atau game online mereka sering.
Lalu, coba tanyakan pada remaja, orang-orang yang katanya "generasi penerus bangsa". Kapan terakhir kali mereka bersikap tertib saat upacara bendera yang bahkan sekarang hanya dilakukan setiap 2 minggu sekali? Mungkin jawabannya tidak pernah.
Terakhir, coba tanyakan pada orangtua. Kapan terakhir kali mereka menonton pertunjukkan kesenian daerah yang dahulu semasa kecil sering mereka tonton? Jawabannya mungkin 10, 20, atau 30 tahun yang lalu.

Ya, memang kemajuan zaman di mana teknologi mendominasi setiap aspek kehidupan telah membuat masing-masing individu perlahan-lahan kehilangan rasa nasionalismenya. Jarang sekali kemajuan teknologi digunakan untuk meningkatkan rasa nasionalisme. Penggunaan internet lebih sering untuk membuka akun-akun pribadi dan terus bersosialisasi.

Mungkin saya juga bukan orang yang terus menerus menyanyikan lagu nasional, bukan pula orang yang memajang foto pahlawan di rumah saya, bukan pula orang yang bertugas saat upacara dan saya bukan orang yang rajin menonton pertunjukkan daerah. Saya juga bukan aktivis penggerak nasionalisme. Hanya saja saya kadang teringat hal-hal di atas dan merasa prihatin. Anak kecil dan para remaja yang nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin Indonesia bahkan hanya mengetahui sedikit sekali tentang Indonesia.

Kenali Indonesia, maka kita akan semakin mencintainya.
Indonesiaku, Indonesiamu, Indonesia kita semuaaaaaa :D


No comments:

Post a Comment