Indonesia
Butuh Solusi!
Indonesia
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Terdapat 17.504 pulau, dimana
9.634 pulau belum diberi nama dan 6 ribu pulau tidak berpenghuni. Indonesia
memiliki 34 propinsi dengan jumlah penduduk sebanyak 237.424.363 jiwa berdasarkan sensus pada tahun 2011.
Berdasarkan data dan
fakta di atas, dapat dilihat bahwa Indonesia merupakan Republik yang sangat
besar. Oleh karena itu, disini saya akan mengandai-andai jikalau saya diberi
kesempatan menjadi Presiden Indonesia, walaupun pada kenyataannya menjadi
Presiden Indonesia bukanlah cita-cita saya.
Jika saya diberi
kesempatan menjadi Presiden Indonesia, ada 3 hal utama yang akan saya lakukan
demi perbaikan di Indonesia. Hal pertama adalah saya akan membagi Indonesia menjadi 3 negara bagian. Tiga negara bagian
itu dibagi berdasarkan zona waktu yang ada di Indonesia, yaitu bagian Barat,
Tengah dan Timur. Pertanyaannya adalah kenapa, kenapa saya ingin membagi
Indonesia menjadi 3 negara bagian?
Sederhana sebetulnya,
Indonesia kan sangat luas dan berpenduduk sangat banyak, maka akan lebih sulit
jika pusat pemerintahan Indonesia hanya berpusat di satu titik, karena akan
lebih sulit untuk menjangkau wilayah-wilayah kecil sehingga wilayah-wilayah
tersebut akhirnya luput dari pengawasan. Padahal siapa tahu dari
wilayah-wilayah kecil itulah Indonesia akan lebih maju. Dengan membagi Indonesia
menjadi 3 negara bagian, maka akan ada 3 pusat pemerintahan. Bukan berarti
terdapat 3 presiden, tetap hanya akan ada 1 presiden sebagai kepala negara,
tetapi di setiap negara bagian tersebut akan dikepalai oleh perdana menteri
yang akan dibantu oleh menteri-menteri yang sudah ada, seperti menteri
perekonomian, menteri olahraga, dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan agar potensi-potensi
yang terdapat di negara bagian itu dapat lebih dikembangkan. Apa saja
potensi-potensi yang dimaksud? Tentu saja seperti pendidikan, kesehatan,
pariwisata, sumber daya alam, dan lain-lain yang menjadi khas dari negara
bagian tersebut.
Dengan adanya pusat
pemerintahan di masing-masing negara bagian, maka pengembangan akan lebih fokus
karena dengan daerah kekuasaan yang lebih sempit, pemerintah akan lebih mudah menjangkau wilayah-wilayah tersebut. Jika
terdapat kendala atau permasalahan yang rumit atau sangat prinsip dan
berhubungan dengan keseluruhan Indonesia, keputusan akhir tetap berada di
tangan Presiden RI di Jakarta. Dengan adanya perdana menteri di setiap negara
bagian, bukan berarti Presiden RI di Jakarta menjadi menganggur, justru dengan tidak dipusingkan dengan masalah-maslaah
kecil, Presiden bisa lebih fokus pada masalah-masalah besar Indonesia seperti
menaikkan nilai rupiah dan lain-lain. Sisanya? Percayakan saja pada
pemerintahan di setiap negara bagian tersebut.
Hal kedua adalah saya
ingin meregenerasi sebagian besar pejabat-pejabat negara yang ada. Apa sih
meregenerasi? Regenerasi yang saya maksud disini adalah mengganti sebagian
besar pejabat negara yang sudah ‘tua’dengan pemuda-pemudi Indonesia yang lebih fresh. Kenapa? Alasannya adalah karena
pemuda-pemudi Indonesia akan berpikiran lebih segar, lebih maju, lebih cemerlang dibandingkan generasi ‘tua’. Dengan pikiran-pikiran
seperti itu tentunya para generasi muda akan lebih malu untuk melakukan
korupsi, akan lebih malu jika hanya bisa berbicara tanpa bertindak, dan
lain-lain. Tidak perlu semua generasi tua diganti, karena yang muda-pun harus
tetap dibatasi oleh yang tua agar tidak bertindak kelewat batas. Lalu bagaimana
dengan generasi ‘tua’yang digantikan? Mereka tetap bisa membantu jika mempunyai
solusi yang bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, tetapi tanpa
kekuasaan, sehingga tidak ada lagi penyalahgunaan kekuasaan di negeri ini. Mungkin
lebih tepat jika disebut sinkronisasi pemerintahan antara yang tua dan yang
muda sepertinya. Yaa terserahlah, pokoknya seperti itu.
Hal ketiga adalah saya
ingin mengembangkan bakat para anak-anak kecil dan anak-anak muda di Indonesia.
Kenapa? Karena menurut saya setiap anak dilahirkan dengan bakat dan kemampuan
yang berbeda-beda, tinggal bagaimana mereka mengmbangkan bakat tersebut. Selain
itu, saya rasa juga banyak anak-anak yang sudah bosan dan jenuh dengan sistem
pendidikan Indonesia yang seperti sekarang ini. Lalu bagaimana caranya
mengembangkan bakat tersebut? Hal ini bisa dilakukan di sekolah-sekolah, dengan
mengadakan dua hari dalam seminggu untuk pelajaran sesuai bakat masing-masing. Seperti
kelas khusus menari, menyanyi, olahraga, dan lain sebagainya. Jadi siswa/i akan
menambah potensi di bidangnya tanpa kehilangan fokus dengan pelajaran formal. Oh
ya, hal ini juga secara tidak langsung dapat membantu orang-orang yang berbakat
tapi tidak mempunyai pekerjaan tetap dengan menjadi guru untuk masing-masing
pelajaran bakat tersebut. Tujuannya? Jelas, dengan semakin berkembangnya bakat
mereka, mereka akan diikutsertakan dalam kompetisi-kompetisi yang akan memotivasi
diri mereka sendiri. Serta nantinya, setelah keluar dari pendidikan formal,
mereka bisa membuka lahan pekerjaan sendiri dengan memadukan bakat mereka yang
telah terasah dengan kecerdasan intelektual mereka dari pelajaran-pelajaran
formal yang telah mereka pelajari.
Ada satu kalimat bijak dari mantan Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno yang menurut saya sbagus. Beliau berkata, "Beri aku 10 pemuda, maka akan ku guncang dunia". Dari kalimat tersebut dapat dilihat bahwa beliau sangat percaya pada generasi muda. Ya, memang begitulah seharusnya, sudah menjadi tanggung jawab generasi mudalah untuk membawa Indonesia, bahkan dunia, ke arah yang lebih baik. Semangat terus generasi muda Indonesia! Kalo bukan kita, siapa lagi? Sekian dan terimakasih.
Created by: Febriyati Kusumawardhani
Date: 05-07Jan2013
Source:
http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia
http://zulkifli19.wordpress.com/2012/02/28/7-fakta-tentang-indonesia-yang
mendunia/
No comments:
Post a Comment