Monday 7 January 2013

Tulisan 3 Ilmu Sosial Dasar


Indonesia Butuh Solusi!

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Terdapat 17.504 pulau, dimana 9.634 pulau belum diberi nama dan 6 ribu pulau tidak berpenghuni. Indonesia memiliki 34 propinsi dengan jumlah penduduk sebanyak 237.424.363 jiwa berdasarkan sensus pada tahun 2011.
Berdasarkan data dan fakta di atas, dapat dilihat bahwa Indonesia merupakan Republik yang sangat besar. Oleh karena itu, disini saya akan mengandai-andai jikalau saya diberi kesempatan menjadi Presiden Indonesia, walaupun pada kenyataannya menjadi Presiden Indonesia bukanlah cita-cita saya.
Jika saya diberi kesempatan menjadi Presiden Indonesia, ada 3 hal utama yang akan saya lakukan demi perbaikan di Indonesia. Hal pertama adalah saya akan membagi Indonesia  menjadi 3 negara bagian. Tiga negara bagian itu dibagi berdasarkan zona waktu yang ada di Indonesia, yaitu bagian Barat, Tengah dan Timur. Pertanyaannya adalah kenapa, kenapa saya ingin membagi Indonesia menjadi 3 negara bagian?
Sederhana sebetulnya, Indonesia kan sangat luas dan berpenduduk sangat banyak, maka akan lebih sulit jika pusat pemerintahan Indonesia hanya berpusat di satu titik, karena akan lebih sulit untuk menjangkau wilayah-wilayah kecil sehingga wilayah-wilayah tersebut akhirnya luput dari pengawasan. Padahal siapa tahu dari wilayah-wilayah kecil itulah Indonesia akan lebih maju. Dengan membagi Indonesia menjadi 3 negara bagian, maka akan ada 3 pusat pemerintahan. Bukan berarti terdapat 3 presiden, tetap hanya akan ada 1 presiden sebagai kepala negara, tetapi di setiap negara bagian tersebut akan dikepalai oleh perdana menteri yang akan dibantu oleh menteri-menteri yang sudah ada, seperti menteri perekonomian, menteri olahraga, dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan agar potensi-potensi yang terdapat di negara bagian itu dapat lebih dikembangkan. Apa saja potensi-potensi yang dimaksud? Tentu saja seperti pendidikan, kesehatan, pariwisata, sumber daya alam, dan lain-lain yang menjadi khas dari negara bagian tersebut.
Dengan adanya pusat pemerintahan di masing-masing negara bagian, maka pengembangan akan lebih fokus karena dengan daerah kekuasaan yang lebih sempit, pemerintah akan lebih  mudah menjangkau wilayah-wilayah tersebut. Jika terdapat kendala atau permasalahan yang rumit atau sangat prinsip dan berhubungan dengan keseluruhan Indonesia, keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden RI di Jakarta. Dengan adanya perdana menteri di setiap negara bagian, bukan berarti Presiden RI di Jakarta menjadi menganggur, justru dengan tidak dipusingkan dengan masalah-maslaah kecil, Presiden bisa lebih fokus pada masalah-masalah besar Indonesia seperti menaikkan nilai rupiah dan lain-lain. Sisanya? Percayakan saja pada pemerintahan di setiap negara bagian tersebut.
Hal kedua adalah saya ingin meregenerasi sebagian besar pejabat-pejabat negara yang ada. Apa sih meregenerasi? Regenerasi yang saya maksud disini adalah mengganti sebagian besar pejabat negara yang sudah ‘tua’dengan pemuda-pemudi Indonesia yang lebih fresh. Kenapa? Alasannya adalah karena pemuda-pemudi Indonesia akan berpikiran lebih segar, lebih maju, lebih cemerlang dibandingkan generasi ‘tua’. Dengan pikiran-pikiran seperti itu tentunya para generasi muda akan lebih malu untuk melakukan korupsi, akan lebih malu jika hanya bisa berbicara tanpa bertindak, dan lain-lain. Tidak perlu semua generasi tua diganti, karena yang muda-pun harus tetap dibatasi oleh yang tua agar tidak bertindak kelewat batas. Lalu bagaimana dengan generasi ‘tua’yang digantikan? Mereka tetap bisa membantu jika mempunyai solusi yang bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, tetapi tanpa kekuasaan, sehingga tidak ada lagi penyalahgunaan kekuasaan di negeri ini. Mungkin lebih tepat jika disebut sinkronisasi pemerintahan antara yang tua dan yang muda sepertinya. Yaa terserahlah, pokoknya seperti itu.
Hal ketiga adalah saya ingin mengembangkan bakat para anak-anak kecil dan anak-anak muda di Indonesia. Kenapa? Karena menurut saya setiap anak dilahirkan dengan bakat dan kemampuan yang berbeda-beda, tinggal bagaimana mereka mengmbangkan bakat tersebut. Selain itu, saya rasa juga banyak anak-anak yang sudah bosan dan jenuh dengan sistem pendidikan Indonesia yang seperti sekarang ini. Lalu bagaimana caranya mengembangkan bakat tersebut? Hal ini bisa dilakukan di sekolah-sekolah, dengan mengadakan dua hari dalam seminggu untuk pelajaran sesuai bakat masing-masing. Seperti kelas khusus menari, menyanyi, olahraga, dan lain sebagainya. Jadi siswa/i akan menambah potensi di bidangnya tanpa kehilangan fokus dengan pelajaran formal. Oh ya, hal ini juga secara tidak langsung dapat membantu orang-orang yang berbakat tapi tidak mempunyai pekerjaan tetap dengan menjadi guru untuk masing-masing pelajaran bakat tersebut. Tujuannya? Jelas, dengan semakin berkembangnya bakat mereka, mereka akan diikutsertakan dalam kompetisi-kompetisi yang akan memotivasi diri mereka sendiri. Serta nantinya, setelah keluar dari pendidikan formal, mereka bisa membuka lahan pekerjaan sendiri dengan memadukan bakat mereka yang telah terasah dengan kecerdasan intelektual mereka dari pelajaran-pelajaran formal yang telah mereka pelajari.
Ada satu kalimat bijak dari mantan Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno yang menurut saya sbagus. Beliau berkata, "Beri aku 10 pemuda, maka akan ku guncang dunia". Dari kalimat tersebut dapat dilihat bahwa beliau sangat percaya pada generasi muda. Ya, memang begitulah seharusnya, sudah menjadi tanggung jawab generasi mudalah untuk membawa Indonesia, bahkan dunia, ke arah yang lebih baik. Semangat terus generasi muda Indonesia! Kalo bukan kita, siapa lagi? Sekian dan terimakasih.

Created by: Febriyati Kusumawardhani
Date: 05-07Jan2013
Source:
http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia
http://zulkifli19.wordpress.com/2012/02/28/7-fakta-tentang-indonesia-yang
mendunia/

No comments:

Post a Comment